Langsung ke konten utama

Sejarah Bangka

Sejarah BangkaPulau Bangka adalah suatu pulau yang terdapat di samping timur SumatraIndonesia dan terhitung dalam lokasi provinsi Kepulauan Bangka Belitung.[1] Pulau Bangka terletak pada posisi 1°-30°-3°-7′ Lintang Selatan dan 105°-45′-107″ Bujur Timur memanjang dari Barat Laut ke Tenggara ± 108 Km.[2] Sejarah mengungkapkan bahwaPulau Bangka pernah dihuni oleh orang-orang Hindu pada abad ke-7.[2][3] Pada masa Kerajaan Sriwijaya pulau Bangka termasuk pulau sebagai daerah taklukan dari kerajaan yang besar itu.[2][3] Demikian pula Kerajaan Majapahit dan Kerajaan Mataram tercatat pula sebagai kerajaan-kerajaan yang pernah menguasai Pulau Bangka.[2][3] Tetapi pada masa-masa itu pulau Bangka sedikit sekali mendapat perhatian orang, meskipun letaknya sangat strategis.[2] Walaupun ditemukan oleh orang-orang Eropa, namun pulau tersebut tetap hanya merupakan sebuah embel-embel pulau Sumatra yang tidak ada artinya karena pulau itu tidak menghasilkan rempah-rempah sebagiamna diperlukan.[2] Oleh karena itu diterbengkalaikan oleh orang-orang yang berkuasa saat itu, maka pulau bangka menjadi sasaran bajak laut (lanun), sehingga menimbulkan banyak malapetaka dan penderitaan bagi penduduk saat itu


Asal usul nama Bangka[sunting sumber]

Dalam berbagai publikasi dipertengahan abad 20, pulau ini ditulis dengan ejaan "Banka".[4] Kemudian, seorang ahli tambang senior Cornelis de Groot mengusulkan untuk menulis nama dengan ejaan "Bangka".[4] Berikut adalah penamaan pulau bangka:

Mo-Ho-Hsin[sunting sumber]

Asal-muasal nama Bangka oleh I-Tsing disebut Mo-Ho-Hsin, lokasinya di Kota Kapur, tetangga Sriwijaya.[4] Kota Kapur berada di pantai Selat Bangka, berhadapan dengan deltasungai Musi.[4] Moho berasal dari kata Sansekrta yaitu moha yang berarti "bingung" atau "lingung".[4] Berdasarkan pengertian itu Nia Kurnia (1983) menghubungkan kata bangka dengan istilah tua bangka yang berarti orang yang sudah tua dan linglung.[4]

Vanka, Wangka[sunting sumber]

Pulau Bangka berasal dari kata wangka (vanca) yang berarti "timah" dalam bahasa Sanksekerta,[4] karena wilayah ini memang kaya barang tambang timah.[5] Nama "Wangka" muncul pertama kali bersama dengan nama "Swarnabhumi" dalam buku sastra India Milindrapantha yang ditulis abad ke 1 SM.[4] Swarnabhumi diidentifikasikan sebagai pulau Sumatra, maka kuat dugaan bahwa yang disebut "Wangka" adalah pulau Bangka.[4][6] Loius-Charles Damais, dalam bukunya Epigrafi dan Sejarah Nusantara, mempertegas bahwa Bangka berasal dari kata wangka (vanca).[7]

Bangkai[sunting sumber]

Pulau Bangka dalam sejarah Dinasti Ming (1368-1643) disebut Ma-Yi-dong atau Ma-yi-Tung.[4] Ma-yi-dong konon terletak disebelah barat Pulau Gao-lan atau pulau Belitung.[4]Istilah ma-yin-dong merupakan julukan para pedagang Arab untuk pulau Bangka.[4] Kata itu berasal dari kata mayit, bahasa halus dari kata bangkai.[4] Menurut pendapat umum, "bangkai" yang dimaksud adalah bangkai kapal yang banyak kendas atau pecah karena karang yang memenuhi bagian timur pulau ini.[4]

Wangkang[sunting sumber]

Pendapat lain mengatakan nama pulau Bangka berasal dari kata waka atau wangkang yang berarti jung kapal Tiongkok, yang banyak pecah dan tengelam disekitar pulau bangka.[4]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makanan Khas Belitung

1. Mie Belitung ricolie87.wordpress.com Mie Belitung adalah makanan khas Belitung pertama yang akan dibahas. Untuk Anda yang baru pertama kali menginjakkan kaki ke tanah Belitung, maka Anda harus mencoba mie yang satu ini. Bahan mie yang diguankan sebenarnya sama saja, yaitu mie kuning, namun kuah yang digunakan berbeda dengan kuah mie yang ada di kawasan lainnya. Kuah mie Belitung ini menggunakan kuah kaldu yang terbuat dari olahan udang, dan campuran bumbu lainnya, seperti bawang merah, bawang putih, merica, jahe, dan beberapa jenis bumbu lainnya. Dalam 1 porsi mie Belitung, Anda akan memperoleh mie kuning, kentang rebus, udang, taburan emping dan timun. Makanan ini paling enak dikonsumi ketika sedang panas. 2. Sup Gangan traveltodayindonesia.com Sup gangan ini adalah makanan khas Belitung lainnya. Makanan berkuah ini, berasal dari aneka olahan laut, bahan utama untuk membuat makanan yang satu ini adalah ikan tenggiri yang masih segar. Ikan tersebut, kemudian dimasa...

Sejarah Belitung

Pulau Belitung Loncat ke navigasi Loncat ke pencarian Pulau Belitung Belitung , atau  Belitong  (bahasa setempat, diambil dari nama sejenis  siput laut ), dulunya dikenal sebagai  Billiton  adalah sebuah  pulau  di lepas pantai timur  Sumatra ,  Indonesia , diapit oleh  Selat Gaspar  dan  Selat Karimata . Pulau ini terkenal dengan lada putih  (Piper sp.)  yang dalam bahasa setempat disebut  sahang , dan bahan tambang tipe galian-C seperti timah putih ( Stannuum) , pasir kuarsa, tanah liat putih (kaolin), dan granit. Serta akhir-akhir ini menjadi tujuan wisata alam alternatif. Pulau ini dahulu dimiliki  Britania Raya  ( 1812 ), sebelum akhirnya ditukar kepada  Belanda , bersama-sama  Bengkulu , dengan  Singapura  dan  New Amsterdam  (sekarang bagian kota  New York ). Kota utamanya adalah  Tanjung Pandan . Pulau Belitung terbagi menjadi 2 ...